Friday, February 8, 2013

puisi natal



Puisi Natal Terbaru 2011 - Berkaitan hari Natal 2011 akan segera tiba, maka blog Karo Cyber ingin berbagi puisi Natal kepada teman-teman semuanya, yaitu tentang Puisi Natal terbaru 2011. Adapun beberapa puisi yang akan saya share disini bisa kamu jadikan menjadi percontohan untuk membuat puisi yang lebih bagus untuk berbagai kegiatan Natal di gereja kamu masing-masing.

Berikut adalah puisi Natal terbaru 2011 selengkapnya, dan tetap perlu kamu ingat bahwa puisi-puisi berikut hanyalah sebagai percontohan saja, dan saya berharap teman-teman akan membuat puisi yang jauh lebih baik, ketika sudah membaca contoh-contoh puisi Natal berikut ini:

Sang Bayi

Sang bayi telah lahir
tanpa tempat tidur mulus
kecuali palungan kudus
siapa membawa apakah
emas, mur, dan kemenyan
kecuali tiga majus dari timur
bagi kelahiranNya yang teduh
lalu apa kita persembahkan
bagi hari penuh makna ini?

Natal kita sejatinya bagi semua
yang rela terbuka membuka jiwa
segala luka menjadi tanda-tanda
anugerahNya – tak ada kata
mampu merumuskannya

Evaluasi dan Renungan Natal
Lahir di kandang ternak yang dipinjamkan,
Dan dikuburkan di makam orang lain;
Tak ada harganya dibandingkan kepuasan diri kita sendiri
Tidak ada tempat bagi orang seperti Dia

Tetapi istana sama miskinnya dengan kandang
sampai Sang Pangeran lahir ke dalam dunia,
Dan kubur merupakan ejekan untuk harapan
Sebelum Ia mengubah kematian menjadi kelahiran! (Elinor Lennen)

Cahaya yang Tinggal Tetap

Ucapan-ucapan dan lagu-lagu Natal sudah berakhir
Kegembiraan perayaan Natal sudah berlalu
dengan para malaikat naik ke Surga,
Orang-orang majus kembali ke Timur.

Tetapi terang yang pernah bersinar di sebuah palungan
Masih menerangi dunia dari kejauhan,
Dan hati yang taat masih mendengarkan nyanyian para malaikat
Dan orang bijak masih mengikuti sebuah bintang

- Ellis Rowsey

Asalkan Yesus Bersama Kita

Tidak apa-apa Papa
Bila Natal kali ini aku memakai baju yang lama
Aku akan tetap lebih gemerlap daripada pohon terang itu
Karena sukacita berpendar dihatiku
Tidak apa-apa Mama
Sepatuku yang lama masih indah dipandang
Bintang pengharapan menuntunku tetap
Membawaku percaya dengan hati mantap
Tidak ada kue lezat dan kado berpita
Sungguh tidak mengapa Papa Mama tercinta
Asalkan Yesus bersama kita
O alangkah indahnya hidup kita

Natal Yang Teduh

natal telah menjadi puisi alam raya
hiruk-pikuk pekik sorak hura-hura
apalagi cuma gegap gempita iklan
agaknya sudah tidak diperlukan

mohon jangan gaduh
sang bayi penebus bumi
masih tertidur nyenak
dalam dekapan bunda terkasih
semua ilalang, seisi kandang
adalah segala yang teduh
dalam syukur dan simpuh

ya, natal itu puisi alam raya
karena itu jangan gaduh
bumi kita telah ditebus
perlu istirahat dan tidur
ia sudah amat lelah
bekerja keras menata nasib
beri kesempatan ia bermimpi
biarkan ia merindu dan mencinta
merdeka dari segala tetek bengek
yang makin menjauhkan bumi kita
dari sang keabadian sendiri

Itulah beberapa puisi Natal terbaru 2011 yang bisa saya sampaikan kepada teman-teman melalui tulisan ini. Adapun kutipan puisi Natal terbaru diatas bersumber dari berbagai situs internet.
15
Diposkan oleh karodalnet di 12:55
Label: Hiburan
0 komentar:
Tulisan Terkait:
This Sitemap:
Sitemap

Special Thanks To:
1. Para Visitor
2.
Google.com
3. Para Pengiklan

Blog Resmi Anak Channel #karo@dal.net
Program Menarik
Berita Unik
Berita Unik Karo Cyber


Disclaimer © 2008-2011 Karo Cyber Community . All Creative Team

bahasa indonesia soal menyimak



SOAL MENYIMAK TEK SENI BERBAHASA 2012



1.       Cermati penggalan lirik lagu berikut ini! 
Ribuan kilo jarak yang kau tempuh ♪ 
♪ Lewati rintang untuk aku anakmu
Ibuku sayang masih terus berjalan 
Walu tapak kaki penuh darah penuh nanah
Seperti udara kasih yang engkau berikan
Tak mampu ku membalas ♪            
(Iwan Fals)
Makna ungkapan penuh darah, penuh nanah dalam penggalan lirik lagu tersebut adalah…..
a. keberanian               d. ketabahan
b. ketegasan                e. penderitaan
c. keikhlasan

2.       Perhatikan penggalan puisi berikut ini!
Blues untuk Bonnie
Kota Bostom lusuh dan layu karena angin santer, udara jelek, dan malam larut yang celaka. Di dalam café itu seorang penyanyi Negro tua bergitar dan bernyanyi.
Hampir-hampir tanpa penonton
Cuma tujuh pasang laki dan wanita mengepulkan asap rokok kelabu.
Seperti tungku-tungku yang menjengkelkan.
(W.S.Rendra)
Tema penggalan puisi di atas adalah….
a. lingkungan hidup        
b. sosial dan budaya      
c. pencemaran udara
d. diskriminasi budaya
e. perbedaan pendidikan

3.       Bacalah penggalan naskah drama berikut ini!
Santi : Dengar! Kalau engkau masih tetap seperti itu juga maka semua akan tetap tidak menyenangimu. (menatap Sri).
Sri     : (berjalan mondar-mandir) Tapi…. tapi… tapi…. apakah aku harus dating juga ke rumah itu? Lalu bersujud dan minta maaf?
Santi :  (berjalan dan memegang bahu Sri) Mengapa tidak? Apakah kau kira suatu kejanggalan?
Sri     :  (menggeleng) bukan Santi. Aku…aku telah mengeluarkan kata-kataku sampai ke dasarnya. Haruskah aku menelan ludah kembali? Tetapi kalau tidak….(tertegun). Katakanlah Santi, masih adakah jalan surut?
Santi :  Manis, kau tentu mengerti apa arti maaf dan pengertian. Pengertian yang penuh kelapangan dada hanya dipunyai seorang ibu..serta pintu maaf yang selalu terbuka untuk anaknya. Kembalilah Sri.
Sri     :  Baiklah Santi, akhirnya aku kembali ke pangkuan bunda.

Watak tokoh Santi dalam penggalan naskah drama di atas adalah….
a. keras kepala            d. jujur dan mengalah
b. memegang prinsip    e. ingin menang sendiri
c. tegas dan berani

4.       Bacalah penggalan teks berikut ini!
Ia tak memprotes. Matahari hampir tenggelam. Bertanya pun tidak, menegur apalagi. Belum jamanya seorang berkaki telanjang mencoba memulai percakapan dengan yang bersepatu. Dalam cerita-cerita nenek moyang, yang berkasut dan bersepatu hanya para pandita dan para dewa. Dan sepatu oleh orang-orang sederhana ini dianggap mewakili kekuasaan Eropa, dianggap senyawa dengan senapan dan meriam kompeni. Mereka lebih takut pada sepatu daripada belati dan parang, pedang atau pun keris….
(Pramoedya Ananta Toer, Anak Semua Bangsa)
Unsur ekstrinsik penggalan novel di atas berupa nilai….
a. budaya                    d. agama
b. sosial                      e. politik
c. pendidikan

5.       Perhatikan penggalan drama berikut!
Sanggarama Wijayattunggadewi (sambil membuat sembah).
Paduka, Anakda memahami benar-benar, apa artinya penolakan bagi kerajaan Kahuripan. Dengan demikian Anakda sungguh-sungguh mengerti, apa yang diperintahkan oleh kewajiban kepada Anakda untuk berbuat, namun demikian, Paduka, Anakda tidak berdaya mengikuti kehendak Raja dan Rakyat.
(Sanoesi Pane : Drama Airlangga)
Inti penggalan naskah drama di atas ialah….  
a.       Sanggrama Wijayattunggadewi menolak menjadi raja menggantikan ayahnya.
b.       Rakyat dengan suara bulat meminta Sanggrama Wijayatunggadewi naik tahta.
c.       Raja meminta Sanggrama Wijayatunggadewi mewarisi tahta
d.       Sanggrama Wijayatunggadewi memahami akibat penolakannya menjadi raja.
e.       Sanggrama Wijayattungadewi dipandang tidak cukup menjadi raja.

6.       Bacalah penggalan novel berikut secara saksama!
Baru saja ku letakan kepala di atas ikatan jerami berkeping, sayup-sayup terdengar suara nyanyian desa. Siapa pula menyanyi pada malam penuh nyamuk dan kepinding begini? Suara itu terdengar ragu. Belum lagi selesai satu baik, dan terdengar derit pintu yang dibuka hati-hati. Kutajamkan pendengaran. Memang ada terdengar langkah kaki orang berkain panjang. Jelas itu Mbok Trunodongso. Sekali lagi derit pintu, jadi  suami orang berkain panjang. Jelas itu Mbok Trundongso. Sekali lagi derit pintu. Jadi suami istri itu bangun dan keluar dari rumah.
(Pamoedya Anantatoer : Anak Semua Bangsa)
Latar tempat penggalan cerita di atas adalah….
a. dalam rumah            d. ruang tamu
b. luar rumah               e. tempat tidur
c. lapangan

7.       Bacalah penggalan novel di bawah ini dengan cermat!
Universitas ini menawarkan padaku sebuah petualangan intelektualitas dengan kemungkinan-kemungkinan yang amat luas. Setiap hari aku selalu tertantang untuk memacu kreativitas dalam bidang yang kutekuni. Aku menyimak kuliah selama dua jam tapi pengetahuan yang ku dapat senilai kuliah satu semester waktu di tanah air.
(Andrea Hirata,2008 : Endensor)
Sudut pandang yang digunakan pengarang dalam penggalan novel tersebut adalah…..
a.       Aku sebagai tokoh utama
b.       Aku sebagai tokoh serba tahu
c.       Orang ketiga sebagai pelaku utama
d.       Orang ketiga sebagai pengamat
e.       Orang kedua sebagai pelaku utama

8.       Bacalah penggalan novel di bawah ini dengan cermat!
Jika dosen menjelaskan, mereka berulang kali bertanya soal remeh-temeh, sampai menjengkelkan. Anak-anak ini melengkapi diri dengan perekam agar petuah dosen dapat diputar lagi di rumah. Norak dan repot sekali. Beginilah akibat penguasaan bahasa asing ilmiah yang memalukan dan efek gizi buruk masa balita, jika ide mahasiswa negara lain demikian besar sampai ingin mengubah Prancis, ide The Pathetic Four sangat sederhana yaitu bagaimana agar dapat nilai cukup, lulus seadanya dengan nilai C, tak perlu mengulang sehingga dapat menghabiskan waktu sejadi-jadinya menonton sepak bola.
(Andrea Hirata,2008 : Endesor)
Amanat yang disampaikan pengarang dalam penggalan cerita tersebut adalah….
a.       Penguasaan bahasa asing ilmiah dan makan bergizi itu penting untuk mahasiswa
b.       Mahasiswa dari Negara lain lebih sederhana dibandingkan The Pathetic Four
c.       Jadilah orang dengan banyak ide dan bekerja keraslah untuk mewujudkannya
d.       Jangan berpikir sederhana karena akan melemahkan usaha kita
e.       Usahakan nilai minimal agar tidak mengulang karena akan menghabiskan waktu.

9.       Bacalah penggalan cerpen di bawah ini dengan cermat!
Dengan tergesa Ersa menaiki bus yang nyaris meninggalkan suasana yang kurang nyaman baginya. Dari kejauhan terdengar sayup suara “….penumpang bus Gemilang Asa untuk segera memasuki kendaraan….” Hati Ersa agak tenang karena dia sudah berada di dalamnya. “Mudah-mudahan sore nanti aku bias berada di acara itu,” harapnya dalam hati.
Latar tempat pada penggalan cerpen tersebut adalah….
a. objek wisata           
b. hotel atau penginapan
c. garasi bus
d. bengkel bus
e. terminal bus

10.   Bacalah penggalan cerpen berikut!
Aku masih saja kuatir. Ramalan dukun-dukun itu mulai lagi mengganggu pikiranku. Kau juga mulai diganggu ramalan mereka?
Tidak. Kita tidak boleh terpengaruh oleh ramalan-ramalan. Kita harus berdoa semoga ramaan itu tidak akan menimpa Lasuddin.
Aku masih ingat, mereka menyebarkan ke seluruh kampung ramalan-ramalan itu. Benarkah akan terjadi seperti yang mereka katakana, bahwa semua keturunan kita akan musnah di ujung pisau sunat? Yakinkah kau akan itu?
Kita berserah saja, kepada-Nya. Doakanlah Lasuddin
(Hamzad Rangkuti : “Panggilan Rasul”)  
Nilai yang terkandung dalam penggalan cerpen tersebut adalah…..
a. religi                        d. ekonomi
b. sosial                      e. moral
c. budaya

11.   Bacalah penggalan drama berikut dengan seksama!
Inderawati     : Lukakah ia atau meninggal? Lekas kiyai, katakana bagaimana keadaanya!
K.H. Mualim :             Sabar,sabar nak tidak begitu, tetapi….
Indrawati       : Tetapi ia luka parah atau bagaimana?
K.H.Mualim   : (tenang) Abdul Azaz, suamimu nak, dibawa oleh kapal terbang tadi pagi ke Priok, dijumpai di tengah laut terapung-apung, ada luka sedikit di lengannya dan di kepalanya tapi….
Inderawati     : (cepat) tetapi….
K.H.Mualim   : (tenang) Tetapi Allah menghendaki akalnya sedikit terganggu. Menurut dokter yang memeriksa, mungkin karena pukulan besi ketika ia jatuh ke laut. Tetapi kalo dirawat baik-baik, mungkin dalam 6 bulan ia bias waras kembali, sabarkanlah hatimu.
(El-Hakim : Taufan di Atas Asia)
Watak K.H. Mualim pada penggalan drama tersebut adalah….           
a. tenang dan lembut    d. sabar dan tegas
b. sabar dan pasrah      e. sabar dan bimbang
c. tegas dan bimbang

12.   Bacalah penggalan novel berikut dengan seksama!
“Mbak Sur”, panggil Arafah kepada pelayannya. “Kasih temanku ini lauk yang paling enak”.
“Oh jangan Nur!” Fatih tergaga.
 “Tidak usah malu, saya ikhlas kok. Tidak baik menolak rezeki”, kata Arafah.
Para pengunjung yang makan semakin berjubel. Berbarengan dengan beberapa orang yang masuk, terlihat 3 pemuda dengan gaya sok jagoan. (M. El Natsir : Tahajjud Cinta)
Latar penggalan novel tersebut adalah….
a. ruang makan            d. tempat umum
b. restoran sederhana   e. warung kopi
c. warung makan

13.   Bacalah penggalan novel berikut dengan siksama!
Hari mengalir dengan indahnya. Pagi itu, sehabis sarapan pagi. Lycen Cee mencium ayah dan ibunya tidak seperti biasanya. Ia pun sungguh tidak biasanya mau sarapan pagi, bahkan sambil bernyanyi-nyanyi riang. Ayah dan ibunya yang menangkap ketidakbiasaan itu bertanya kepada Lycen Cee.
“Cee, gembira sekali pagi ini, baru mimpi apa?”
“Mimpi bertemu Arjuna”, jawab Lycen Cee asal-asalan.
“Arjuna?”
(M.El Natsir : Tahajjud Cinta)
Sudut pandang yang digunakan dalam penggalan novel tersebut adalah….
a. orang pertama sebagai tokoh utama
b. orang tua sebagai tokoh utama
c. orang ketiga sebagai tokoh utama
d. orang ketiga dan orang pertama
e. tokoh utama kurang berperan

14.   Bacalah paragraf berikut dengan seksama!
“Si Doel mau masuk sekolah, Be. Biarlah sore saja dia ngaji, pagi  sekolah di Kebonserai, sama-sama Marjuki”.
Uak Salim diam. Mukanya merah makin muram, matanya merah.
“Apa perlunya lu bilangin lagi ame gue?” katanya. “Bikin aja apa yang lu suka. Kapan lu sudah pintar? Baik si Doel masuk sekolah, baik lu jadiin Serani, masa bodoh lu. Gue kagak suka. Emang sekolah itu mau dia bawa nanti ke kubur? Kalo dia kagak tahu ngaji, dia jadi kafir nanti”.
(Aman Dt. Madjoindo : Si Doel Anak Djakarta, dengan penyesuaian)
Nilai yang terkandung dalam penggalan novel tersebut adalah….
a. sosial dan ekonomi  
b. budaya dan estetika
c. moral dan estetika
d. pendidikan dan budaya
e. pendidikan dan ekonomi

15.   Bacalah penggalan cerpen berikut!
Semua orang, pikirannya hidup dan mempunyai dan menyimpan ketakutan-ketakutan sendiri. Orang kaya takut hartanya akan habis, orang besar takut dikalahkan oleh orang lain. Salim takut pada hantu dan setan-setan. Tiap orang punya ketakutan sendiri, dan mesti belajar hidup dan mengalahkan ketakutnya. Sedang mereka, serdadu-dadu keras yang menyiksanya itu juga penuh ketakutan. Bertambah besar takut mereka, bertambah mereka jadi kejam.
(Mochtar Lubis : Jalan Tak Ada Ujung)
Unsur interinsik yang menonjol dalam penggalan novel tersebut adalah….
a. amanat                    d. watak
b. tema                       e. latar
c. alur

16.   Dia sering bercerita tentang keluarganya yang sukses. Tentang suaminya yang baru naik pesawat, anak sulungnya yang memperoleh beasiswa, sampai menu masakan rumah yang terkesan mewah. Belum lagi kalau wanita itu bercerita tentang sepatu dan tas, merek-merek kelas tinggi selalu dia sebut. Sikap inilah yang mengundang rasa sebal orang-orang di lingkungannya. Bagi sebagian orang yang memadang harga diri tidak dari materi, tetapi dari intelektual, pastilah menganggap wanita setengah baya itu gila hormat.
Ungkapan gila hormat pada paragraph tersebut mempunyai arti…. 
a. mengagung-agungkan harta benda
b. terlalu ingin dihormati orang lain
c. kurang beres ingatannya
d. suka diperhatikan orang
e. terpikat atau gemar akan sesuatu

17.   ………
Eloknya parasmu rabunkan mata batinku
Ku harus berpaling meski kau memohon
Apa yang kau dambakan dalam duniamu yang sungguh palsu
Terpikirkah olehmu untuk dapatkan cinta yang sejati….
Tema penggalan lirik lagu di atas adalah….
a.       Penolakan terhadap cinta palsu
b.       Kecantikan seorang wanita penghibur
c.       Cinta terhadap keindahan dunia
d.       Kehidupan dunia yang palsu
e.       Usaha menggapai cinta sejati

18.   Bacalah penggalan novel “Di Kaki Bukit Cibalak” berikut!
Suatu siang Pak Danu pulang dari rumah taukenya. Ia sengaja singgah beberapa kali ke rumah orang-orang yang dikenalnya. Pak Danu ingin memamerkan sebuah parfum yang dicurinya dari rumah Akiat, sambil berpropaganda dengan bangga, “Ya, inilah obat semprot ketiak yang sering disiarkan oleh radio dan televise. Inilah barangnya, kalian baru melihat gambarnya atau mendengar namanya saja bukan? Tetapi aku kini telah memilikinya! Di kampong ini pastilah aku yang pertama kali memiliki barang mahal ini”.
Karakter (watak) tokoh Pak Danu dalam novel di atas adalah….
a.       Suka memamerkan barang miliknya
b.       Suka mengoleksi barang-barang mahal
c.       Ingin dianggap kaya
d.       Suka berkunjung ke teman
e.       Suka melucu
   
19.   Larut malam, tamu  itu minta diri kepada Eyang Wira. Ketika bersalaman, ada selembar lima ribuan dalam tangannya. Tiba di halaman laki-laki itu terkejut. Bukan menghilang, bahkan gerimis sudah jatuh. Padahal sore tadi bulan amat terang meskipun ada gumpalan-gumpalan awan di langit.
Latar penggalan novel di atas adalah….
a.       Larut malam ketika tamu itu pulang
b.       Halaman depan rumah Eyang Wira
c.       Hujan gerimis ketika sore hari
d.       Mendung di sore hari
e.       Malam hari ketika mendung

20.   Permana bersimpuh, lalu mencium tanah pusara yang ditutupi kembang anyelir dan sedap malam itu. Ia tahan tangisnya sekuat-kuatnya. Ia menyesal, sangat menyesal atas kejadian-kejadian yang lampau.
Mengapa hidup ini demikian jadinya, pikirnya. Mengapa Ida yang meninggal? Mengapa bukan saya saja? Mengapa buka saya yang sudah tidak ada gunanya lagi! Oh, Tuhan semoga dia diterima oleh-Mu, di sisi-Mu. Anak itu tidak bersalah, Tuhan. Sayalah yang bersalah Tuhan.
(Ramadhan K.H. Keluarga Permana)
Amanat yang disampaikan pengarang pada penggalan novel di atas adalah…..
a.       Orang yang meninggal jangan ditangisi
b.       Mendoakan orang lain itu perlu
c.       Penyesalan datangnya selalu kemudian
d.       Penyesalan itu perlu bagi manusia
e.       Berdoalah pada Tuhan agar tidak menyesal   

peserta workshop normada:
1.Abut Buhari